Minggu, 14 Desember 2014

Mobile Content Managemen System

           Sistem Manajemen Konten Seluler (MCMs) adalah jenis sistem manajemen konten (CMS) yang mampu menyimpan dan memberikan konten dan layanan untuk perangkat mobile, seperti ponsel, ponsel pintar, dan PDA. Sistem manajemen konten ponsel mungkin sistem diskrit, atau mungkin ada sebagai fitur, modul atau add-ons sistem manajemen konten yang lebih besar mampu pengiriman konten multi-channel. Pengiriman konten ponsel memiliki keunikan, kendala tertentu termasuk kapasitas variabel luas perangkat, ukuran layar kecil, bandwidth nirkabel terbatas, kapasitas penyimpanan kecil, dan prosesor perangkat yang relatif lemah. 
         Permintaan untuk manajemen konten ponsel meningkat perangkat mobile menjadi semakin di mana-mana dan canggih. Teknologi MCMS awalnya difokuskan pada bisnis untuk konsumen (B2C) pasar mobile dengan nada dering, game, pesan teks, berita, dan konten terkait lainnya. Sejak, sistem manajemen konten ponsel juga berakar di business to business (B2B) dan bisnis untuk karyawan (B2E) situasi, yang memungkinkan perusahaan untuk memberikan informasi yang lebih tepat waktu dan fungsi untuk mitra bisnis dan tenaga kerja mobile dengan cara yang semakin efisien. 

Fitur utama MCMS:
  • Konten multi-channel delivery
Multi-channel kemampuan pengiriman konten memungkinkan pengguna untuk mengelola repositori konten utama sekaligus memberikan bahwa konten ke perangkat mobile seperti ponsel, smartphone, tablet dan perangkat mobile lainnya. Konten dapat disimpan dalam format baku (seperti Microsoft Word, Excel, PowerPoint, PDF, Text, HTML dll) yang gaya khusus perangkat presentasi dapat diterapkan.
  • Kontrol akses konten 
Akses kontrol termasuk persetujuan, otentikasi, persetujuan akses ke setiap konten. Dalam banyak kasus, kontrol akses juga termasuk men-download kontrol, menghapus-out untuk pengguna tertentu, waktu akses tertentu. Untuk otentikasi, MCM harus memiliki otentikasi dasar yang memiliki user ID dan password. Untuk keamanan yang lebih tinggi banyak MCM mendukung otentikasi IP dan otentikasi perangkat mobile.
  • Sistem template khusus
Sementara sistem manajemen konten web tradisional menangani template untuk hanya segelintir web browser, ponsel template CMS harus disesuaikan dengan rentang yang sangat luas dari perangkat sasaran dengan kapasitas yang berbeda dan keterbatasan. Ada dua pendekatan untuk template beradaptasi: multi-client dan multi-situs. Pendekatan multi-client memungkinkan untuk melihat semua versi situs di domain yang sama (misalnya sitename.com), dan template disajikan berdasarkan pada klien perangkat yang digunakan untuk melihat. Pendekatan multi-situs menampilkan situs mobile pada sub-domain yang ditargetkan (misalnya mobile.sitename.com).
  • Berbasis lokasi pengiriman konten
Berbasis lokasi konten pengiriman menyediakan konten yang ditargetkan, seperti informasi, iklan, peta, arah, dan berita, ke perangkat mobile berdasarkan lokasi fisik saat ini. Saat ini, GPS (global positioning system) sistem navigasi menawarkan paling populer layanan berbasis lokasi . Sistem navigasi adalah sistem khusus, tetapi menggabungkan fungsi telepon selular membuat eksploitasi yang lebih besar dari pengiriman konten lokasi-sadar mungkin.
  • Desain responsif
Membuat website yang secara otomatis merespon jenis perangkat masing-masing pemirsa, sehingga Anda dapat memberikan pengalaman yang konsisten di desktop tablet, dan mobile menggunakan satu set isi dan kode.
  • Situs Mobile-spesifik
Menyesuaikan pengalaman web khusus untuk kebutuhan pengguna ponsel Anda dan membantu memastikan akses yang mudah, mudah dibaca, dan navigasi bahkan pada layar terkecil.
  • Pengiriman konten terpadu
 Merampingkan pengiriman konten di semua saluran dan membuat pembaruan tanpa bergantung pada TI, sehingga pelanggan Anda selalu memiliki relevan, pribadi pengalaman pada perangkat mobile mereka.

Mobile CMS
       CMS (Content Management System) identik dengan system yang digunakan untuk mengelola kontent web yang biasanya berupa halaman html (teks & gambar).
          Operator telekomunikasi atau content provider saat ini biasanya memiliki apa yang disebut Mobile Content Management System, yaitu CMS untuk mengelola konten perangkat bergerak yang dijual kepada pelanggannya. 
Konten yang dimaksud misalnya:
– Gambar atau Wallpaper
– Nada dering (ringtone)
– Kontent teks seperti berita, ramalan, pesan bijak
– Nokia smart messaging (Operator logo, gambar, ringtone)
– Games
– Rekaman video (recorded)
– Live video/TV
– Audio/video ring back tone (Nada sambung pribadi)
– Multimedia presentation (SMIL)
– Theme

       Dibawah ini adalah daftar karakteristik atau fitur yang dimiliki Mobile-CMS tapi biasanya tidak terdapat pada web-CMS:
  • Jenis kontennya lebih beragam
  • Konten dijual, berarti memiliki harga dan melibatkan proses pembayaran (charging) sehingga memerlukan integrasi dengan billing system
  • Konten tidak diperuntukan untuk semua jenis perangkat sehingga perlu manajemen perangkat agar dipastikan pelanggan yang membeli konten dapat menikmati konten yang dibelinya.
  • Akses untuk mendapatkan kontent beragam misalnya melalui situs WAP/WEB, SMS, USSD, IVR, STK
  • Kanal pengiriman (delivery channel) beragam bisa lewat SMS, MMS, wap push
  • Karena dua poin diatas, biasanya mobile-CMS juga berfungsi sebagai content delivery system (CDS) yang berfungsi untuk mengirimkan konten lewat beragam layanan.
  • Perlu integrasi dengan network elemen lain seperti SMSC, MMSC untuk pengiriman konten
  • Karena dijual jadi kadang perlu dilengkapi dengan fitur promosi misalnya diskon, broadcast, content bundling, quiz, limited time frame free, recommended contents (top contents), pin based draw (pengundian), syembara untuk membuat dan mengirimkan kontent
  • Perlu integrasi dengan streaming server untuk dapat mengirimkan konten seperti video, online TV
  • Perlu adanya modul untuk customer care
  • Reporting atua statistik yang diperlukan yang lebih kompleks
  • Perlu adanya database pelanggan termasuk didalamnya mungkin data jenis/tipe perangkat atau ponsel yang digunakan pelanggan
  • Karena konten tidak gratis dan rawan pembajakan maka diperlukan proteksi (DRM) terhadap konten dari pengkopian ilegal
  • Konten biasanya berasal dari beberapa content provider sehingga diperlukan mekanisme pembagian keuntungan (revenue sharing)
  • Perlu deskripsi yang jelas untuk setiap konten karena pelanggan tidak dapat langung menikmati konten. Fitur preview biasanya diperlukan untuk memperjelas seperti apa konten yang bisa didapatkan oleh pembelinya.
  • Adanya layanan berlangganan (Subcription) dengan pengiriman terjadwal (scheduled/automatic delivery)

Contoh sistem manajemen konten Handphone


           GENWI itu solusi penerbitan awan dan Content Management System mobile (MCMs) memberikan penerbit cara mudah untuk repurpose konten mereka dan membuat aplikasi konten real-time. Platform startup menyediakan template dan alat-alat yang memudahkan untuk kedua penerbit kecil dan perusahaan untuk menyesuaikan kedua aplikasi asli dan HTML5, setelah itu mereka dapat menyampaikan konten mereka di perangkat tersebut tanpa harus membuat perubahan pada aplikasi diterbitkan.

           Pada tahun 2012, Solodev meluncurkan solusi manajemen konten mobile dan terintegrasi dengan CMS tradisional; dengan demikian, memungkinkan perusahaan untuk mengelola konten di beberapa saluran online (website, situs mobile, aplikasi mobile, aplikasi media sosial, dll) sambil memanfaatkan satu platform tunggal untuk manajemen. Volusia County, Florida., adalah orang pertama yang memanfaatkan Solodev itu MCMs ketika meluncurkan aplikasi native mobile yang digunakan data geo-lokasional yang disediakan oleh County untuk membantu warga dan pengunjung menavigasi daerah pantai. Solusi manajemen konten ponsel Solodev yang berjalan di awan atau di situs.

           CMG , Creative Mobile Group Inc telah berada di industri manajemen konten ponsel sejak 2008. CMG memasok teknologi untuk perusahaan seperti Gozomo . Gozomo menggunakan teknologi di beberapa negara Afrika untuk premium B2C dinilai layanan mobile. Gozomo mengkhususkan diri dalam mengembangkan dan memberikan muatan lokal di Afrika.


Minggu, 07 Desember 2014

Web sistem Manajemen Konten

       Sebuah Web Content Management System adalah perangkat lunak yang menyediakan situs web authoring,kolabrasi, dan alat-alat administrasi yang dirancang untuk memungkinkan pengguna dengan sedikit pengetahuan tentang web bahasa pemrograman untuk membuat dan mengelola konten situs dengan relatif murah.
        Web Content Management System (WCMS) adalah sistem manajemen konten (CMS) perangkat lunak, diimplementasikan sebagai aplikasi web, untuk membuat dan megelola konten HTML. Hal ini digunakan untuk mengelola dan mengendalikan koleksi, besar dinamis bahan web (HTML dokumen dan gambar yang terkait). Sebuah WCMS memfasilitasi pembuatan konten, mengontrol konten, mengedit, dan esensial fungsi perawatan Web.
        Web Content Management System yang kuat menjadi dasar bagi kerjasama,menawarkan pengguna kemampuan untuk mengelola dokumen dan output untuk beberapa penulis mengedit dan partisipasi.
         Kebanyakan sistem menggunakan server side caching untuk meningkatkan kinerja. Ini bekerja terbaik ketika WCMS tidak sering berubah tetapi ketika kunjungan terjadi secara teratur. Administrasi juga biasanya dilakukan melalui antarmuka berbasis browser, namun beberapa sistem memerlukan penggunaan fat client. Sebuah WCMS memungkinkan pengguna non-teknis untuk membuat perubahan ke situs web dengan sedikit pelatihan. Sebuah WCMS biasanya membutuhkan administrator sistem dan pengembang web untuk mengatur dan menambahkan fitur.

Sebuah WCMS biasanya memiliki beberapa fitur berikut:

  • Template otomatis
          Buat standar keluaran template (biasanya HTML dan XML) yang dapat secara otomatis diterapkan untuk konten baru dan yang sudah ada, yang memungkinkan tampilan semua konten yang akan berubah dari satu tempat pusat.

  • Kontrol akses

Beberapa sistem WCMS mendukung kelompok-kelompok pengguna. Kelompok pengguna memungkinkan Anda untuk mengontrol bagaimana terdaftar pengguna berinteraksi dengan situs. Sebuah halaman di situs dapat terbatas pada satu atau lebih kelompok. Ini berarti seorang pengguna anonim (seseorang tidak login), atau login pengguna yang bukan anggota kelompok halaman dibatasi, akan ditolak akses ke halaman.
  • Ekspansi Scalable
Tersedia dalam kebanyakan WCMSs yang modern adalah kemampuan untuk memperluas implementasi tunggal (satu instalasi pada satu server) di beberapa domain, tergantung pada pengaturan server.Situs WCMS mungkin dapat membuat microsites / portal web dalam situs utama juga.
  • Konten dengan mudah dapat diedit
Setelah isi dipisahkan dari presentasi visual dari sebuah situs, biasanya menjadi lebih mudah dan lebih cepat untuk mengedit dan memanipulasi. Kebanyakan perangkat lunak WCMS termasukWYSIWYG alat editing yang memungkinkan pengguna non-teknis untuk membuat dan mengedit konten.
  • Set fitur Scalable
Kebanyakan perangkat lunak WCMS termasuk plug-in atau modul yang dapat dengan mudah diinstal untuk memperluas fungsi situs yang sudah ada.
  • Upgrade standar web
Software WCMS aktif biasanya menerima update reguler yang mencakup fitur set baru dan menjaga sistem dengan standar web saat ini.
  • Manajemen alur kerja
Alur kerja adalah proses menciptakan siklus tugas sekuensial dan paralel yang harus dicapai dalam CMS. Misalnya, satu atau banyak pencipta konten bisa mengirimkan cerita, tetapi tidak dipublikasikan sampai editor copy membersihkan itu dan editor-in-chief menyetujuinya.
  • Kolaborasi
Software CMS dapat bertindak sebagai platform kolaborasi yang memungkinkan konten yang akan diambil dan dikerjakan oleh satu atau banyak pengguna yang berwenang. Perubahan dapat dilacak dan berwenang untuk publikasi atau diabaikan kembali kepada versi lama. Bentuk canggih lainnya kolaborasi memungkinkan beberapa pengguna untuk mengubah (atau komentar) halaman pada waktu yang sama di sesi kolaborasi.
  • Delegasi
Beberapa perangkat lunak CMS memungkinkan untuk berbagai kelompok pengguna untuk memiliki hak terbatas atas konten tertentu di situs web, menyebar tanggung jawab manajemen konten.
  • Manajemen dokumen
Software CMS dapat menyediakan sarana bersama-sama mengelola siklus hidup dokumen dari waktu penciptaan awal, melalui revisi, publikasi, arsip, dan pemusnahan dokumen.
  • Virtualisasi konten
Software CMS dapat menyediakan sarana yang memungkinkan setiap pengguna untuk bekerja dalam salinan virtual dari situs seluruh web, dokumen set, dan / atau kode dasar. Hal ini memungkinkan perubahan beberapa sumber daya yang saling bergantung untuk dilihat dan / atau dilaksanakan dalam konteks sebelum penyerahan.
  • Konten sindikasi
Software CMS sering membantu dalam distribusi konten dengan menghasilkan RSS dan Atom data feed ke sistem lain. Mereka juga mungkin pengguna e-mail saat update tersedia sebagai bagian dari proses alur kerja.
  • Multibahasa
Kemampuan untuk menampilkan konten dalam berbagai bahasa.
  • Versi
Seperti sistem manajemen dokumen , software CMS memungkinkan proses versi dengan halaman yang diperiksa dalam atau keluar dari WCMS, sehingga editor yang berwenang untuk mengambil versi sebelumnya dan untuk melanjutkan pekerjaan dari titik yang dipilih. Versi berguna untuk konten yang berubah dari waktu ke waktu dan membutuhkan update, tapi mungkin perlu untuk kembali ke atau referensi salinan sebelumnya.

Terdapat 3 jenis WCMS utama yaitu :
  1. Pengelolaan offline (Offline Processing)
Sistem ini, kadang-kadang disebut sebagai "generator situs statis", pra-proses semua konten, menerapkan template sebelum publikasi untuk menghasilkan halaman web. Karena sistem pre-processing tidak memerlukan server untuk menerapkan template pada saat permintaan, mereka juga mungkin ada murni sebagai alat desain-waktu.

     2.  Pengelolaan online (Online Processing)
Sistem ini menerapkan template on-demand. HTML dapat dihasilkan ketika pengguna mengunjungi halaman atau ditarik dari web cache .
Kebanyakan WCMSs open source memiliki kemampuan untuk mendukung add-ons, yang menyediakan kemampuan diperpanjang termasuk forum, blog, wiki, toko web, galeri foto, manajemen kontak, dll ini sering disebut modul, node, widget, add-ons, atau ekstensi. Add-ons dapat didasarkan pada sumber terbuka atau model lisensi berbayar.

      3. Sistem Hybrid (Hybrid System)
Beberapa sistem menggabungkan offline dan pendekatan secara online. Beberapa sistem menulis kode dieksekusi (misalnya, JSP , ASP , PHP , ColdFusion , atau Perl halaman) bukan hanya statis HTML , sehingga CMS sendiri tidak perlu digunakan pada setiap server web. Hibrida lainnya beroperasi baik dalam modus online atau offline. 

Keuntungan WCMS:
  • Biaya Rendah
  • Easy Customiztion (mudah dikustomisasi)
  • Mudah digunakan
  • WorkFlow Manajemen
  • Good for SEO(search engine optimization)
  •         
Kekurangan WCMS:
  • Biaya Implementasi
  • Biaya Pemeliharaan
  • Letency issue
  • Tool mixing
  • Keamanan

Minggu, 30 November 2014

Jenis-jenis Content Management System (CMS)

Ada beberapa jenis-jenis Content Management System atau CMS, yaitu :
  • CMS untuk membuat personal blog, contohnya WordPress.
  • CMS untuk membuat web e-Commerce, contohnya PrestaShop, OsCommerce, Opencart, Drupal.
  • CMS untuk membuat web e-Learning, contohnya Moodle.
  • CMS untuk membuat personal web, contohnya joomla!, Mambo.
  • CMS untuk membuat e-Office, contohnya katanya (Kantor Maya).
  • CMS untuk membuat web e-Forum, contohnya phpBB, MYBB,Vbulletin.
1.        PRESTASHOP
PrestaShop adalah Open-source software e-commerce yang paling dapat diandalkan dan fleksibel.Sejak tahun 2007, PrestaShop telah merevolusi industri dengan menyediakan fitur yang melibatkan pembeli dan meningkatkan penjualan online.

2.         OSCOMMERCE
osCommerce adalah cms e-commerce Open Source terkemuka yang tersedia secara gratis di bawah GNU General Public License.
  
3.        Drupal
Drupal adalah content management system dan blogging engine yang pertama kali dikembangkan oleh Dries Buytaert sebagai sebuah sistem bulletin board. Sekarang ini Drupal banyak digunakan oleh website-website yang mempunyai traffic tinggi dan mempunyai tahap pengendalian sebuah website yang hirarki yang kompleks.
Keunggulan :

* Diklaim cms yang mengalahkan joomla.
* Digunakan untuk website sederhana hingga profesional.
* Mudah dioperasikan.
* Dapat dijalankan di localhost.
* Template dapat di ubah sekehendak kita dan bisa membuat template sendiri.
* Mendukung SEF.
Kelemahan :

* Penggunaannya tidak terlalu banyak,terutama diIndonesia
* Pluginnya tidak sebanyak joomla
Website: Drupal.org


4.        CMS Moodle

Mungkin ada sudah pernah mendengar dan ada yang belum. CMS ini memang agak asing, karena umumnya yang memakai CMS ini adalah sebuah instansi sekolah. CMS Moodle adalah sebuah CMS yang digunakan untuk membuat aplikasi E-Learning. Dalam CMS Moodle ini sudah terdiri fitur-fitur E-Learning yang sangat lengkap, mulai dari online test, forum, dll. Manajemen CMS ini agak sedikit rumit, dan harus diperlukan pemahaman tentang cara menggunakannya. 

5.        Mambo

Mambo pada awalnya disebut Mambo Open Source atau MOS adalah free software atau open source content managemen system yang digunakan untuk membuat dan memanagement website melalui sebuah interface yang simple. Sekarang ini mambo banyak dipilih dan digunakan kerana kemudahan yang diberikan untuk mengoperasikannya. Seperti hampir semua CMS yang digemari mambo memiliki kemampuan templating atau kemampuan untuk mengganti tampilan website tanpa harus melakukan upload / perubahan kontent.
Mambo menyediakan kemudahan dan komponen-komponen seperti shopping chart, photo gallery, forum, pools, calendars website searching, multi bahasa dan lain-lain. Hampir sebahagian besar website yang kami bangun menggunakan Mambo sebagai pilihan CMS. Sebuah kebanggaan bagi Indonesia karena salah satu CoreDev Team Mambo adalah orang Indonesia asli.
Kelebihan :
1.    Digunakan oleh website sederhana sampai website professional
2.  Mudah dioperasikan
3.  Dapatkan dijalankan di komputer local
4.  Pluggin tambahan
5.  Template bisa diubah dan bisa membuat sendiri
Kelemahan :
1.    Plugginnya terbatas
2.    Defaultnya sangat tidak mendukung mesin pencarian.
3.    Krisis kepercayaan open source
Website: Mambo Foundation


6.        Joomla!
  
Kata Joomla diambil dari sebuah kata dari suku Swahili iaitu Jumla yang bermaksud “menjadi kesatuan” bisa dikatakan memiliki kemampuan sama dengan Mambo, kerana CMS ini code awalnya Joomla! 1.0.0 menggunakan code Mambo 4.5.2.3.
Banyak komponen Mambo juga boleh digunakan di sebagai Plugin Joomla begitu juga sebaliknya. Kemampuan kami memilih plugin yang tepat untuk setiap release yang dipilih memalui proses penyelidikan mengindari terjadinya konflik atau crash karena banyak plugin memerlukan penyesuaian disetiap versinya.
Kelebihan :

* Diklaim sebagai cms opensource dengan pengguna terbanyak.
* Digunakan untuk website sederhana sampai profesional.
* Sering update baik dari segi cms.
* Mudah dioperasikan
* Dapat dijalankan di komputer local
* Banyak plugin tambahan.
* Template dapat dirubah dan dapat membuat template sendiri
* Conten joomla dapat dikembangkan

Kelemahan :
* Defaultnya tidak mendukung,namun ada komponen pendukungnya baik yang gratis maupun berbayar
* Plugin yang didapatkan terkadang bug error
* Terkadang ada ketidaksesuaian anatara cms dan plugin.

Website : Joomla.org


7.        Expression Engine
Expresion Engine merupakan CMS berbayar, Expression Engine merumpunyai keunggulan dalam bidang security dan keamanan.
Kelebihannya :
a. Keamanan dan securitynya sangat kuat.
b. Memiliki banyak dukungan untuk setiap fungsi yang dibutuhkan.

Kekurangannya :
CMS ini premium atau berbayar. Harganya pun sekitar $99.95 untuk pribadi dan $249.95 untuk lisensi komersial. Ada juga si Versi core gratis namun hanya untuk situs non komersial.




Sabtu, 22 November 2014

CMS (Content Managemen System)

Sistem manajemen konten (Inggris: content management System, disingkat CMS), adalah perangkat lunak yang memungkinkan seseorang untuk menambahkan dan/atau memanipulasi (mengubah) isi dari suatu situs Web. Umumnya, sebuah CMS (Content Management System) terdiri dari dua elemen:
  • Aplikasi manajemen isi (Content Management Application, [CMA])
  • Aplikasi pengiriman isi (content delivery application [CDA]).
Elemen CMA memperbolehkan si manajer isi -yang mungkin tidak memiliki pengetahuan mengenai HTML (HyperText Markup Language)-, untuk memenej pembuatan, modifikasi, dan penghapusan isi dari suatu situs Web tanpa perlu memiliki keahlian sebagai seorang Webmaster. Elemen CDA menggunakan dan menghimpun informasi-informasi yang sebelumnya telah ditambah, dikurangi atau diubah oleh si empunya situs web untuk meng-update atau memperbaharui situsWeb tersebut. Kemampuan atau fitur dari sebuah sistem CMS berbeda-beda, walaupun begitu, kebanyakan dari software ini memiliki fitur publikasi berbasisWeb, manajemen format, kontrol revisi, pembuatan index, pencarian, dan pengarsipan.

Beberapa macam manfaat yang didapat dari sistem CMS diantaranya sebagai berikut :1. Manajemen Data yang dapat mendukung format HTML, XML, PDF dan lain sebagainya karena semua proses berjalan secara otomatis.2. Web Template yang dapat memberikan acuan ke seluruh isi situs yang telah ditetapkan sehingga tidak dapat diubah-ubah seenaknya.3. Memisahkan antara desain dan isi yang dapat ditampilkan sesuai dengan keinginan dan kebutuhan dari penggunanya.4. Format data yang didukung secara variatif dari rss, rdf, xml hingga bekend scripting.5. Portal (situs komunitas)6. Forum7. Galeri foto8. E-Commerce9. E-Learning, dll.

Software-software CMSSalah satu perangkat lunak Content Management System yang dikenal luas yaitu Mediawiki, perangkat lunak ini yang dipakai di Wikipedia dan proyek-proyek sejenis.Joomla merupakan salah satu aplikasi opensource CMS yang banyak digunakan. Seperti yang digunakan detik.com, kompas, dsb.Mambo yang sebelumnya dikenal dengan nama Mambo Open Source software CMS Open Source gratis untuk membuat dan mengorganisasi website melalui web antarmuka yang sederhana. Hal ini yang yang menyebabkan banyak pengguna menjadi tertarik menggunakan software ini karena kemudahan dalam penggunaannya. Mambo dapat menyediakan fasilitas RSS, versi cetakan, News flashed, Blog, Forum, Kalender, Web site searching dan lain sebagainya.Moodle, software CMS yang digunakan untuk membuat aplikasi elearning.Drupal, WordPress, Habari, PHPNuke, PostNuke, Aura, CMSSimple, Endonesia, dll.

Syarat-syarat Content Management Sistem yang Bagus penulis menuliskan sebagai berikut: 
  • Mudah di Update.
  • Memiliki Sistem Plugin Control.
  • Memiliki Sistem Administrasi Authorasi yang Komplit (ACL).
  • Bisa dikembangkan dan mudah dikembangkan.
  • Memiliki Management Page.

Masa Depan CMSKonsep CMS semakin banyak digunakan. Publikasi suatu artikel akan semakin cepat karena sifatnya yang dinamis. Makin banyak CMS yang bersifat opensource yang membuatnya semakin popular. Makin lama CMS akan semakin konsisten, professiona dan jenisnya akan semakin banyak dan lebih spesifik seperti hypermedia, penanganan dokumen elektronik, software engineering, marketing, dan desain bisnis proses.


Sabtu, 15 November 2014

Content Management System

Sistem manajemen konten (Inggriscontent management system, disingkat CMS)[1], adalah perangkat lunak yang digunakan untuk menambahkan atau memanipulasi (mengubah) isi dari suatu situs web. Umumnya, sebuah CMS (Content Management System) terdiri dari dua elemen:
  • aplikasi manajemen isi (Content Management Application, CMA)
  • aplikasi pengiriman isi (content delivery application, CDA)
Elemen CMA digunakan untuk mengelola konten yang mungkin tidak memiliki pengetahuan mengenai HTML untuk mengelola pembuatan, pengubahan, dan penghapusan isi dari suatu situs web tanpa perlu memiliki keahlian sebagai seorang webmaster. Elemen CDA menggunakan dan menghimpun informasi-informasi yang sebelumnya telah ditambah, dikurangi atau diubah oleh pemilik situs web untuk memperbaharui situs web tersebut. Kemampuan atau fitur dari sebuah sistem CMS berbeda-beda. Walaupun begitu, kebanyakan dari perangkat lunak ini memiliki fitur publikasi berbasis Web, manajemen format, kontrol revisi, pembuatan indeks, pencarian, dan pengarsipan.
CMS merupakan situs web yang menerapkan sistem ini berorientasi terhadap konten. Sudah bukan merupakan kendala yang berarti bagi manajemen atau humas suatu perusahaan/institusi/organisasi untuk memperbaharui situs webnya. Dengan hak akses dan otoritas masing-masing, setiap bagian dari perusahaan/intitusi/organisasi dapat memberikan kontribusinya kedalam website tanpa prosedur yang sulit.
Pada umumnya sebuah CMS memiliki 2 bagian kategori yaitu bagian Front-end dan Back-end.
Kecanggihan dan fitur masing-masing CMS bergantung pada CMS yang digunakan. Penggunaan sistem hirarki pengguna yang diterapkan CMS dalam hak aksesnyapun sangat bervariasi sesuai CMS masing-masing. Mulai dari level akses user anggota yang hanya dapat mengirimkan data tertentu berupa komentar, kemudian editor yang dapat mengirimkan suatu artikel/berita (untuk CMS yang menyediakan fasilitas ini), hingga level administrator yang dapat melakukan semua fitur yang ada.
Keberadaan aplikasi gratisan di Internet dan juga komunitas sumber terbuka yang semakin menjamur ikut memberikan andil yang signifikan untuk menjadikan teknologi CMS menjadi murah dari segi harga akan tetapi dengan fitur-fitur yang semakin lengkap dan canggih. Dari segi biaya implementasi pembuatan CMS sangatlah murah apalagi jika dibandingkan dengan fitur-fitur dan kemudahan yang ditawarkan. Hal inilah yang akhirnya ikut mempopulerkan CMS dan akhirnya akan menggantikan semua website konvensional yang ada.
Salah satu perangkat lunak Content Management System yang dikenal luas yaitu MediaWiki, perangkat lunak yang dipakai di Wikipedia dan proyek-proyek sejenis.

Keuntungan Mengunakan CMS
•Konsistensi design website dapat dijaga
•Content yang dikehendaki dapat dipublikasikan tanpa pengeditan oleh orang lain
•Menghemat biaya untuk mempekerjakan web specialist
•Notifikasi otomatis kepada pemilik website jika ada content yang sudah kadaluarsa
•Memungkinkan kerjasama yang baik antar pengelola suatu website.
•Mengurangi kompleksitas dalam pengelolaan informasi ke website.

Fasilitas Dasar CMS
1. Content Authoring, Editing and Management
2. Workflow, Collaboration, and Security
3. Publishing
4. Standards Support
5. Technical specifications

Pemanfaatan CMS
  • Situs web perusahaan, bisnis, organisasi atau komunitas.
  • Portal
  • Galeri foto
  • Aplikasi E-Commerce.
  • Mengelola website pribadi/ blog.
  • Situs web pembelajaran e-learning

1. CMS Wordpress
CMS Wordpress
Tentu bagi kalian yang sudah lalu lalang di dunia web dan blog tidak asing lagi dengan CMS ini, namun untuk informasi bagi yang belum tahu, CMS Wordpress ini adalah sebuah CMS yang sebenarnya dikategorikan ke dalam CMS jenis Blog. Meskipun di khususnya untuk blog, namun kenyataannya banyak sekali developer-developer yang menggunakan CMS ini untuk membuat sebuah website baik itu company profile, hingga toko online. Karena CMS Wordpress ini selain User Friendly, juga memiliki fitur dan layanan yang banyak, selain itu dukungan komunitas juga sudah menyebar luas.
2. CMS Opencart
CMS Opencart
CMS OpenCart adalah CMS khusus untuk membuat sebuah Toko Online. CMS ini juga banyak dipakai baik bagi kalangan personal maupun developer yang ingin membangun sebuah toko online. CMS Opencart ini sudah bisa dibilang lengkap, karena memang CMS ini dikhususkan untuk E-Commerce. Beda dengan CMS-CMS diatas. Kekurangan CMS Opencart adalah dari sisi SEO, tetapi untuk manajemen kontennya CMS ini bisa dibilang mudah. 
3. CMS Prestashop
CMS Prestashop
CMS Prestashop juga sama dengan CMS Opencart, kedua CMS ini sama-sama dikhususkan untuk membuat sebuah toko online dengan mudah.

Minggu, 12 Oktober 2014

Public Key Infrastructure

Public Key Infrastructure

        Dalam kriptografi, Public Key Infrastructure (PKI) adalah sebuah cara untuk otentikasi, pengamanan data dan perangkat anti sangkal. Secara teknis, PKI adalah implementasi dari berbagai teknik kriptografi yang bertujuan untuk mengamankan data, memastikan keaslian data maupun pengirimnya dan mencegah penyangkalan.
         Teknik-teknik kriptografi yang digunakan antara lain:
 - fungsi hash, 
- algoritma enkripsi simetrik, 
- dan algoritma enkripsi asimetrik.
        Fungsi hash akan digunakan bersama dengan algoritma enkripsi asimetrik dalam bentuk tanda tangan digital untuk memastikan integritas dan keaslian berita/data berikut pengirimnya. Algoritma enkripsi simetrik digunakan untuk mengamankan data dengan cara enkripsi. Dalam PKI penggunaan algoritma enkripsi simetrik tidak langsung didefinisikan tetapi telah diimplementasikan oleh berbagai perangat lunak. Secara garis besar PKI diwujudkan dalam bentuk kolaborasi antar komponen-komponennya.
         Komponen-komponen PKI antara lain: 
- Subscriber, 
- Certification Authority (CA), 
- Registration Authority (RA),
 - Sertifikat Digital. 
        Secara praktis wujud PKI adalah penggunaan sertifikat digital. Sertifikat digital adalah sebuah file komputer yang berisi data-data tentang sebuah public key, pemiliknya (subscriber atau CA), CA yang menerbitkannya dan masa berlakunya.
       PKI telah diimplementasikan dengan berbagai aplikasi seperti S/MIME, HTTPS, VPN, dll. Anda dapat melihat fitur S/MIME pada software email yang terkenal seperti Outlook Express, Mozilla Mail/Thunderbird, dan Evolution.
Certification Authority (CA)
   Certification Authority (CA) ada sebuah lembaga yang bertugas untuk mensertifikasi jati dirisubscriber / subject agar subscriber itu bisa dikenali di dunia digital, dengan menerbitkan sertifikat digital untuk tiap subscribernya.
        Tentunya, CA harus merupakan entitas yang independen dan terpercaya (trusted third party).
Untuk memberikan gambaran bagaimana CA bekerja, kita ambil contoh bagaimana cara sebuah perusahaan meminta SSL. Perusahaan itu perlu menunjukkan kepada CA dua lembar surat, yakni surat ijin usaha dan surat izin penggunaan suatu domain name tertentu. Barulah setelah memeriksa keabsahan kedua dokumen tersebut, CA menerbitkan sertifikat digital SSL untuk perusahaan yang bersangkutan.
     CA-internal di sebuah perusahaan bisa saja mengeluarkan digital ID buat pegawainya, untuk keluar masuk ruangan (access control card).

- Registration authority (RA) 
      Registration authority (RA) bertanggung jawab untuk melakukan proses identifikasi dan otentikasi terhadap subscriber dari sertifikat digital, tetapi tidak menandatangani sertifikat itu. Dalam kehidupan sehari-hari, banyak sekali dokumen yang diperiksa namun ditandatangani oleh orang yang berbeda.
    Adanya sebuah RA dalam PKI memang sifatnya optional (tidak harus ada), karena memang RA hanya menjalankan beberapa tugas yang didelegasikan oleh CA jika CA tidak sanggup melakukannya. Artinya, bisa saja dalam suatu skenario tertentu, seluruh tugas RA berada dalam CA. Menurut Adams dan Lloyd, tugas-tugas RA dapat mencakup :
·    Otentikasi calon subscriber secara fisik
·    Registrasi calon subscriber
·    Membuat pasangan key untuk subscriber (jika subscriber tidak sanggup membuat        sendiri pasangan kuncinya).
·    Membuat backup dari kunci privat yang dipergunakan untuk enkripsi (key recovery)
·    Pelaporan kalau ada sertifikat yang dicabut (revocation reporting)

- Sertifikat Digital (Digital certificates)

     Salah satu permasalahan dengan sistem kriptografi kunci publik adalah memastikan bahwa pengguna harus secara kostan berhati-hati untuk memastikan bahwa pengguna melakukan enkripsi dengan benar terhadap kunci seseorang. Dalam lingkungan dimana secara bebas menukarkan kunci via server-server publik, man-in-the-middle attacks adalah serangan yang dapat terjadi pada lingkungan ini. Di  serangan ini, seseorang memasang suatu kunci palsu dengan nama dan user ID dari pengguna yang akan menerima. Data  terenkripsi  yang diterima oleh pemilik sebenarnya adalah dari kunci palsu ini sekarang ada pada pihak yang salah.
     Dalam sebuah lingkungan kunci publik, penting bahwa anda tahu untuk hal tertentu, kunci publik yang anda sedang mengenkrip data adalah benar-benar kunci publik si penerima bukan kunci publik palsu. Anda dengan mudah mengenkrip hanya kunci-kunci tersebut di mana secara fisik sudah ditangan anda. Tetapi misal anda ingin bertukar informasi dengan orang-orang yang belum anda bertemu sebelumnya, bagaimana memastikan anda memiliki kunci yang sebenarnya.
      Digital certificates(sertifikat digitalatau  certs (sertifikatyang menyederhanakan tugas memastikan apakah kunci publik ini benar pemilik  sebenarnya. Sebuah sertifikat adalah sebuah bentuk surat kepercayaan atau pengakuan. antara lain dari surat kepercayaan atau pengakuan adalah SIM, KTP dan surat kelahiran. Setiap sertifikat tersebut memiliki informasi yang mengidentifikasikan anda dan beberapa penetapan otorasi bahwa seseorang telah mengkofirmasi identitas anda. Beberapa sertifikat seperti pasport, merupakan konfirmasi yang cukup penting dari identitas anda yang anda tidak ingin kehilangannya, agar tidak seseorang menggunakannya untuk berpura-pura sebagai anda.
Sebuah sertifikat digital berfungsi seperti sebuah sertifikat fisik. Sertifikat digital adalah informasiyang mengandung publik key seseorang yang membantu orang lain untuk memeriksa keaslian dan keabsahan public key tersebut.
Sebuah sertifikat digital terdiri dari tiga komponen:
  • Sebuah public key.
  • Informasi sertifikat; yang merupakan identifikasi pengguna sertifikat tersebut.
  • Sebuah atau beberapa digital signature.
       Fungsi dari digital signature pada sertifikasi adalah untuk memberikan bukti penegasan tentang kebenaran informasi seseorang atau sebuah entitas. Digital signature bukanlah pembuktian autentifikasi secara keseluruhan; namun hanya merupakan jaminan informasi yang disampaikan berasal dari sumber atau pengirim  yang disepakati sebagai sumber atau pengirim yang benar. Berikut adalah gambar anatomi dari digital signature.


Fungsi yang dilakukan PKI

PKI melindungi keamanan informasi yang dikirimkan selama transmisi atau transaksi dilakukan dalam berbagai cara sebagai berikut :

1. Mengautentikasi identitas. Dengan sertifikat digital yang dikeluarkan oleh PKI maka tiap
    pihak dapat mengautentifikasi pihak lawan dalam melakuakan transaksi sehingga pihak
    dapat meyakini bahwa pihak yang melakukan transaksi adalah pihak yang berhak.
2. Verifikasi integritas dokumen. Dengan adanya sertifikasi digital maka dokumen dapat    
    diyakini tidak mengalami perubahan selama pengiriman.
3. Jaminan privasi. Dengan protokol yang digunakan selama transmisi dengan
    menggunakan sertifikat digital maka jalur yang digunakan dalam transmisi dipastikan
    aman dan tidak dapat diakses oleh pihak lain yang tidak berhak.
4. Sertifikat digital dari PKI dapat menggantikan peranan proses autentifikasi user dalam
    sebuah sistem.
5. Dengan menggunakan sertifikat digital dari PKi maka suatu pihak dapat menetukan
    transaksi yang aman dengan menggunakan validasi kunci publik.
6. Dukungan anti penyangkalan. Dengan adanya validasi pada sertifikat digital maka tidak
    mungkin untuk melakukan penyangkalan pada suatu transaksi yang telah dilakukan.